kata...
multi-dimentional energy with infinite probability

Minggu, 01 Januari 2012

Get Started

Bicara tentang awal dan akhir, relativitas sudut pandang yang terkadang absurd. Ambigu, seperti kata-kata dan aspek-aspek lain dari kehidupan ini, yang tidak bisa dibahasa-manusiakan. Kembali takjub pada the great invension of Relativity Law dan penggagasnya, Albert Einstein. Bagaimana beliau menjadi inspirasi bahkan bagi manusia abad-abad berikutnya, dalam keterbatasannya. Atau mungkin justru beliau banyak belajar dari keterbatasannya. Pada akhirnya, pertanyaan "....maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan...." memang pertanyaan universal yang peka jaman.

Dan kali ini pun, dalam sesuatu yang entah harus kusebut awal atau akhir, aku berusaha menjawab kembali pertanyaan di atas.
2011 --tahun yang telah menjadi salah satu keping sejarah.
  • Lembar-lembar cerita masih tertumpuk rapi dalam folder yang mulai dihuni laba-laba, jarang dibuka ---impian menerbitkan buku masih menjadi momok.
  • Printer tua mengonggok membusuk menunggu pekerjaan lama yang sudah menahun belum juga tertangani ---mesin skripsi yang mogok total.
  • Tanah tempat berpijak yang masih-masih saja diguyur hujan dan kemarau daerah tropis ---baru khayalan saja yang sudah mampu melampaui batas negara dan benua.
  • Bandrol-bandrol harga yang memenuhi tempat sampah disudut kamar ---belum juga mampu memasangnya kembali dan menukarnya dengan kuitansi-kuitansi.
 Intinya, nama ini masih jarang terucap, pun dengan dengungan lemah bercampur serak. Tapi tetap, ini adalah nikmat dari-Nya yang tidak bisa kudustakan. Dalam kebosanan mendengar dengung lemah dan sumbang itulah kutemukan kata "meniti".
Inilah waktunya meniti, menuju sesuatu yang mungkin suatu ketika akan membuatku kembali bosan dan kembali lagi pada kata asalnya, meniti. Karena aku manusia, dengan awal dan akhir yang relatif. Dengan titik kulminasi dan nadir yang relatif. Dalam dunia relatif yang membuatnya disebut kehidupan.

I get myself ready, for a thing I called "meniti".....
Dengan semangat yang didasari oleh sesuatu, yang entah harus kusebut awal atau akhir..
I'm ready for a new me......

2 komentar:

  1. di setiap awal akan ada sebuah akhir, tapi sebuah akhir adalah suatu awal yang lain. akan terus seperti itu. itu berlaku bagi semua hal yang fana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan kefanaan itulah membuat apa yang kita jalani ini disebut "hidup". nyata dalam keabsurdannya, dalam sudut pandang yang sedikit lebih lebar..

      Hapus